Kamis, 08 November 2012

deaminasi (gizi tingkat 1)

Deaminasi adalah penghilangan suatu amina grup dari molekul . Enzim yang mengkatalisis reaksi ini disebut deaminases.
In the human body , deamination takes place primarily in the liver , however glutamate is also deaminated in the kidneys . Dalam tubuh manusia , deaminasi terjadi terutama di hati , namun glutamat juga deaminasi di ginjal . Deamination is the process by which amino acids are broken down if there is an excess of protein intake. Deaminasi adalah proses dimana asam amino dipecah jika ada kelebihan asupan protein. The amino group is removed from the amino acid and converted to ammonia . Gugus amino dihapus dari asam amino dan dikonversi ke amonia . The rest of the amino acid is made up of mostly carbon and hydrogen , and is recycled or oxidized for energy. Sisa dari asam amino terdiri dari sebagian besar karbon dan hidrogen , dan didaur ulang atau dioksidasi untuk energi. Ammonia is toxic to the human system, and enzymes convert it to urea or uric acid by addition of carbon dioxide molecules (which is not considered a deamination process) in the urea cycle , which also takes place in the liver. Amonia adalah racun bagi sistem manusia, dan enzim mengubahnya menjadi urea atau asam urat dengan penambahan karbon dioksida molekul (yang tidak dianggap sebagai proses deaminasi) dalam siklus urea , yang juga berlangsung di hati. Urea and uric acid can safely diffuse into the blood and then be excreted in urine. Urea dan asam urat dengan aman dapat berdifusi ke dalam darah dan kemudian diekskresikan dalam urin.


Degradasi protein merupakan suatu proses pemecahan protein dari ikatan-ikatan yang terdapat di dalamnya. Degradasi ini dapat terjadi akibat adanya pemanasan atau kontaminasi dengan zat kimia. Pada eukariot kebanyakan gangguan terjadi pada sistem tunggal yang meliputi ubiquitin dan proteosom. Ubiquitin pada degradasi protein memperlihatkan bahwa keberadaan 76 protein asam amino yang sangat berlimpah dan melibatkan reaksi proteolisis yang tergantung pada energi, dimana energi tersebut dapat membantu proses ubiquitin dalam degradasi protein. Beberapa penemuan menunjukkan hasil yang positif terhadap identifikasi seri tiga enzim yang menyertakan molekul ubiquitin baik secara tunggal maupun berantai. Asam amino lisin pada protein merupakan salah satu contoh molekul ubiquitin yang dapat dijadikan protein target untuk proses degradasi. Suatu protein dapat bersifat ubiquitin tergantung pada kehadiran atau tidaknya motif asam amino yang ada di dalam protein yang merupakan pertanda sinyal keberhasilan degradasi protein. Sinyal ini tidak memiliki karakteristik yang kompleks, tetapi ada tipe tertentu yang dapat digunakan sebagai karakteristik, diantaranya :
1. N-degron, merupakan suatu urutan elemen yang dipresentasikan pada N-terminal atau rantai ujung N pada suatu protein.
2. Sekuen PEST, dimana tipe ini merupakan tipe yang memiliki sekuen internal yang
banyak mengandung prolin (P), asam glutamat (E), serin (S), dan treonin (T).
Komponen yang kedua proses degradasi protein adalah proteosom, yaitu suatu struktur di dalam protein berubiquitin. Degradasi protein pada eukariot dan prokariot dapat mengalami perbedaan. Eukariot memiliki proteosom yang luas, struktur multi subunit dengan sebuah koefisien sedimetasi 26S, mengandung silinder cekung 20S dan dua ‘cap’ 19 S. Prokariot memiliki proteosom kurang kebih sama dengan ukuran yang sama tetapi kurang kompleks dan terdiri dari berbagai salinan yang hanya memiliki dua macam protein. Proteosom eukariotik juga mengandung 14 tipe berbeda pada subunit protein dengan rongga yang sebagai sebagai pintu masuk, sehingga suatu protein harus direntangkan agar dapat masuk ke dalam proteosom. Protein yang telah terbentang akan dengan mudah memasuki proteosom. Pembentangan ini memungkinkan terjadinya proses pengikatan energi dan terlibat dalam struktur yang sama. Setelah pembentangan ini maka protein dapat masuk ke dalam proteosom dan membelah menjadi rantai peptida pendek 4-10 asam amino yang panjang. Peptida ini dapat kembali ke dalam sitoplasma dan dapat melibatkan kembali pada sintesis protein.
Sedangkan denaturasi adalah perubahan susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein. Terjadi perubahan atau modifikasi terhadap struktur sekunder, tersier, dan kuartener terhadap molekul protein, tanpa terjadinya pemecahan ikatan-ikatan kovalen. Karena itu denaturasi dapat pula diartikan suatu proses terpecahnya ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, ikatan garam, dan terbukanya lipatan atau wiru molekul. Protein yang terdenaturasi akan berkurang kelarutannya. Denaturasi protein dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu oleh panas, pH, bahan kimia, mekanik dan sebagainya. Masing-masing cara mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap denaturasi protein.

1 komentar:

  1. The Best Bitcoin Casino Site In Kenya
    Best Bitcoin Casino Sites in Kenya · Betfair — If you're looking for a place to gamble with cryptocurrencies, Betfair is one of the best. luckyclub · LeoVegas.

    BalasHapus