Senin, 21 Mei 2012

DHF

DHF
Dengue Haemorhagik Fever

DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegeypti (cristantie, 1995).
Dengue Haemorhagik Fever (DHF) atau demam berdarah adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegeypti dengan gejala utama demam dan manispetasi perdarahan pada kulit ataupun bagian tubuh lainnya yang bertendensi menimbulkan renjatan dan dapat berlanjutt dengan kematian.
Virus dengue (arbovirus) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegeypti yang menggigit manusia pada siang hari, hidup di air jernih, bersih dan berbentuk batang, stabil pada suhu 70 C.
Patofisiologi
Fenomena patologis yang utama pada penderita DBD adalah meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadi pembesaran plasmake ruang ekstra vaskuler. Demam terjadi karna virus dengue yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegeypti yang membentuk antibody terhadap penyakit. Setelah terjadi virus antibody dalam sistem sirkulasi, akan mengakibatkan aktifnya system komplemen (suatu system dalam sirkulasi darah terdiri dari 11 komponen protein dan beredar dalam bentuk yang tidak aktif serta labil terhadap suhu panas). Bila system komponen aktif maka tubuh akan melepas histamin yang merupakan mediator kuat yang menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat.
Tingginya permeabilitas dinding pembuluh darah penyebab kebocoran plasma yang berlangsung selama perjalanan penyakit sejak permulaan masa demam dan mencapai puncaknya pada masa renjatan. Pada pasien dengan ranjatan berat, volume plasma  dapat menurun sampai 30% atau lebih. Jika keadaan tersebut tidak teratasi, akan menyebabkan anoksia jaringan, asidosis metabolic dan berakhir dengan kematian.
Perdarahan yang terjadi pada pasien DBD terjadi karena trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya factor koagulasi (Protombin, factor V,VII, IX, X dan Fibrinogen). Perdarahan hebat dapat terjadi terutama pada trajtus gastrointestinal.

Tanda dan gejala
1.    Demam tinggi yang timbul secara mendadak tanpa sebsb yang jelas disertai dengan keluhan lemah, lesu, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala, dan perut. Gejala menyerupai influenza biasa. Ini berlangsung selama 2-7 hari.
2.    Hari ke 2 dan ke 3, timbul demam. Uji tourniquet positip karena terjadi pendarahan dibawah kulit (peteksi, ekimosis) dan ditempat lain seperti epistaksis, pendarahan gusi, hematemisis akibat pendarahan dalam lambung melena dan juga hematuria massif.
3.    Antara hari ke 3 dan ke 7 syok terjadi saat demam menurun. Terdapat tanda kegagalan sirkulasi, kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung jari tangan dan kaki, nadi cepat dan lemah sampai tak teraba, tekanan nadi menyempit ( < style=””> mmHg ) sampai tak teratur, anak sangat gelisah.
4.    Hepatomegali pada umumnya dapat ditemukan pada pemulaan penyakit, bervariasi dari yang hanya sekedar diraba sampai 2-4 cm dibawah lengkung iba sebelah kanan nyeri tekan pada penderita DBD sering terjadi pembesaran hati,limpa kelenjar getah beningatau kembali normal pada masa penyembuhan.
Pada penderita yang mengaalami renjatan akan mengalami sianosis perifer, kulit teraba lembut dan dingin, hipotensi, nadi cepat dan lemah.
Drazat berat DBD berdasar patokan WHO 1975
Derajat I : Demam disertai gejala infeksi tak khas dan satu-satunya manifestasi pendarahan adalah uji tourniquaet positif.
Derajat II : Derazat I ditambah pendarahan spontan dikulit atau tempat lain.
Derajat III : Renjatan (kegagalan sirkulasi) yang ditansi dengan nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun atau hipotensi disertai dingin lembab dan gelisah.
Derajat IV : Renjatan dalam dengan nadi tak teraba dan tensi tak teratur.

Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang
Laboratorium :
Trombositopenia : trombosit <> 2, penurunan progresif pada pemeriksaan periodic dan waktu pendarahan memanjang.
Hemokonsentrasi : hematokrit saat masuk rumah sakit > 20% atau meningkat progresif pada pemeriksaan periodik.
Hb meningkat > 20%
Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan hipoproteinemia, hiponatremia, hipokloremia, pada hari ke 2 dan ke 3 terjadi leucopenia.
SGOT dan SGPT mungkin meningkat : ureum, pH darah bisa meningkat
Foto thorax :
Foto thorax lateral dekubitus kanan terdapat efusi pleura dan bendungan pembuluh darah rutin HB, leukosit, hitung jenis (limfosit plasma darah 6-30% ), waktu pendarahan dengan cara LVY (n= 1-7 menit ).

Komplikasi
1)    Pendarahan otak
2)    Sindroma distress napas dewasa
3)    Infeksi nosokominal seperti pneumonia, tromboplebitis, sepsis dan shock sepsis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar